0

Menikah Tamasya

RIKI N FILDA

 

Di Pontianak, ada istilah “Menikah Tamasya”. Kedua pasangan menikah secara resmi, tapi tanpa resepsi pernikahan. Daripada menggelar resepsi yang mahal, mereka langsung pergi bulan madu namun tetap memberikan undangan pernikahan kepada keluarga dan kerabat. Bagi mereka yang menerima undangan tersebut pun sudah tahu bahwa nggak perlu datang resepsi. Menikah tamasya ini biasanya dilakukan oleh pasangan dari etnis Tionghoa.

Saya dan Filda sebenarnya suka dengan konsep itu, karena secara perhitungan ekonomi memang jauh lebih hemat dan langsung to the point—pergi bulan madu. Tapi, demi menghindari protes keluarga, tetangga dan teman-teman, kami menikah secara normal (dengan resepsi, tentunya) pada bulan November 2014. Continue reading

0

Hiking di John Forrest National Park

IMG_5167

 

Sekedar info, Western Australia itu punya banyak banget taman nasional. Bayangkan saja, luas wilayah Western Australia itu setengah dari benua Australia. Oleh karena itu, pilihan berwisata di Western Australia itu sebenarnya lebih banyak ke wisata alam, menjelajahi taman-taman nasional dengan keunikannya masing-masing. Nah, salah satu taman nasional yang terdekat dengan Perth adalah John Forrest National Park, dapat ditempuh dalam waktu 30 – 40 menit perjalanan naik mobil (sayangnya, nggak ada public transport yang melewati daerah ini).

Taman nasional ini memiliki fasilitas outdoor yang sangat baik seperti ranger office, toilet umum yang bersih dan terawat, tempat barbeque di beberapa lokasi, tempat duduk buat piknik (dengan atau tanpa fasilitas barbeque), pondok-pondokan bahkan jalur khusus untuk hiking dan sepeda yang dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas dan papan peringatan serta informasi jarak tempuh dari satu titik ke titik lainnya. Wah, keren, ya. Mudah-mudahan Indonesia bisa meniru hal-hal yang baik dari taman nasional di Western Australia. Nggak ada salahnya dong belajar dari tetangga. Continue reading

0

Rencana Liburan 3 Hari di Perth, Enaknya Ngapain Aja?

Seorang teman di Indonesia bertanya kepada saya lewat Facebook, “Rikiiiii…3 hari di perth enaknya ngapain aja?? Bikinin itinerary-nya dooong.. tapi dalem kota aja.. ga mo jawu2.” Oke, setelah itu saya mengajak Filda berdiskusi tentang tempat-tempat menarik di Perth CBD (Central Business District) yang pernah kami kunjungi dan “mungkin” menarik bagi orang yang baru pertama kali datang ke Perth buat jalan-jalan. Rencana perjalanan berikut dibuat dalam versi 3 hari “sesuai pesanan” teman tersebut. Semoga mereka nggak kecewa dengan pilihan kami. Continue reading

0

“Disandera” Bencong di Malioboro

Banyak hal yang bisa dilakukan tanpa uang untuk bersenang-senang, bahkan nongkrong di Malioboro dengan modal koin pun bisa disebut “plesiran”.

“Eit, simpan uang recehnya, sayang! Di Malioboro, itu berguna banget, apalagi kalau kita makan di emperannya. Banyak pengamen datang dalam hitungan menit. Kalau beruntung, bisa dapat pengamen yang lagu-lagunya cocok dengan yang kita suka. Kalau lagunya enak, ya, kita sih ihklas aja. Kalau nggak enak, ya, buruan kasih deh biar mereka cepat pergi. Soalnya, satu pergi, yang lain nyusul datang lagi. Duit recehnya juga bisa bayar parkir dan karcis tempat wisata yang murah meriah.” Kata saya mengingatkan Filda. Sejak di Jogja, membawa uang receh sudah menjadi dari ritual perjalanan kami.

Lucunya, pas lagi menikmati jajanan di pinggiran Malioboro, kami dijahili sama pengamen bencong seksi dengan dandannya yang menor. Continue reading